Halo, Teens! Apakah akhir-akhir ini kamu sering merasa insecure, tapi bingung bagaimana cara mengatasinya? Buku insecurity bisa jadi salah satu referensi buat kamu yang lagi merasa insecure dan ingin berdamai dengan diri sendiri. Insecurity is My Middle Name karya Alvi Syahrin adalah salah satu buku best seller yang bisa kamu jadikan referensi untuk mengenali berbagai jenis insecure dan menemukan cara-cara untuk mengatasinya.
Buku Insecurity is My Middle Name
Buku Insecurity is My Middle Name karya Alvi Syahrin merupakan jenis buku self help yang pertama kali diterbitkan pada Mei 2021. Alvi Syahrin menulis buku ini untuk membatu mereka yang merasa insecure dan merasa sulit berdamai dengan diri sendiri karena memiliki banyak kekurangan. Buku ini menyajikan pembahasan yang tidak terlalu panjang dalam tiap babnya. Bahasa yang digunakan juga sederhana. Namun, penuh makna dalam tiap paragrafnya. Dengan ciri khas gaya kepenulisan Alvi Syahrin, ia selalu memulai pembahasan dengan dialog. Alvi Syahrin juga menghadirkan berbagai pertanyaan dan jawaban yang membuat para pembacanya merasa sedang curhat secara langsung dengan sang penulis. Alvi Syahrin memang merancang buku ini seolah menjadi teman untuk menemukan jawaban tentang insecurity bagi para pembacanya. Buku ini terbagi dalam 5 bab dengan topik insecurity yang berbeda. Apa saja jenis-jenis insecurity dan bagaimana cara berdamai dengan insecurity menurut buku Insecurity Is My Middle Name? Yuk simak pembahasan berikut!
Insecurity is My Middle Name, Buku yang Membahas Berbagai Jenis Insecurity
-
Insecure karena Fisik
Bab pertama buku Insecurity is My Middle Name menyajikan salah satu alasan insecure yang paling sering orang-orang alami: insecure karna fisik. Alvi Syahrin membuka topik pertama dengan kalimat tajam: “Aku Sama Sekali Nggak Good Looking”. Bab pertama ini menyajikan gambaran permasalahan dan kekhawatiran berkaitan dengan fisik yang sering terjadi dalam diri para pembaca. Mulai dari takut nggak punya pasangan karena merasa nggak cantik atau nggak ganteng, takut nggak keterima kerja karna nggak good looking, dan berbagai jenis insecure lainnya yang berkaitan dengan fisik. Menuju akhir dari bab 1, penulis mulai memaparkan banyak alasan untuk kita bisa berdamai dengan fisik yang kita miliki. Alvi Syahrin selalu berhasil menyajikan jawaban logis atas pertanyaan dan kekhawatiran pembaca akan kekurangan dalam dirinya.
-
Insecure karena Masa Depan
Alvi Syahrin menulis bab kedua ini untuk para pembacanya yang merasa insecure karena merasa tidak punya skill. Untuk para pembaca yang merasa tidak bisa apa-apa dan tidak tau harus memulai dari mana. Serta untuk mereka yang sudah tau apa mimpinya, tapi ternyata berbeda dengan harapan orang tua. Pada dasarnya, Alvi Syahrin menulis bab ini untuk mereka yang khawatir akan masa depannya. Pada bab kedua buku Insecurity is My Middle Name ini, Alvi syahrin tidak sekadar memberikan kata-kata motivasi untuk orang-orang yang insecure karena masa depannya, tetapi Alvi Syahrin juga memberikan tips dan langkah-langkah konkret untuk mengatasi insecurity yang pembaca alami. Seperti tips bagaimana bisa berani memulai menemukan skill yang cocok, bagaimana cara untuk mengembangkan diri agar kita tidak insecure dan khawatir lagi akan kegagalan masa depan, hingga cara untuk menyelesaikan perbedaan pilihan karir dengan orang tua.
-
Insecure karena Pencapaian Teman
Bab 3 buku ini membahas salah satu alasan insecure yang juga sering banyak orang alami: pencapaian orang lain. Kita nggak jarang membandingkan diri dengan apa yang sudah orang lain peroleh. Kita juga sering merasa tertinggal dengan pencapaian teman-teman kita. Pada bab ini, Alvi Syahrin mengajak para pembaca untuk mengingat kembali hal-hal yang berharga dalam diri, agar kita tidak larut dalam perasaan insecure karna pencapaian orang lain. Alvi Syahrin juga mengingatkan bahwa kita memiliki jalur kompetisinya masing-masing dan tidak perlu merasa kalah dari teman-teman kita, karena tujuan hidup kita tentu berbeda-beda. Menutup bab ini, Alvi Syahrin mengingatkan bahwa hal-hal kecil yang ada dalam diri kita, juga hal-hal sederhana yang kita lakukan, itu juga memiliki makna.
Buku Insecurity is My Middle Mengajak Kita untuk Berdamai dengan Insecurity
Buku ini menjelaskan bahwa insecure tidak selamanya buruk, terkadang ia justru menjadi sinyal untuk kita berkembang. Misalnya ketika kita melihat orang lain yang mendapat nilai bagus, kita menjadi tergerak untuk belajar lebih giat lagi. Itu adalah salah stau contoh bahwa insecure terkadang justru menjadi pacuan untuk kita lebih maju dan berkembang. Alvi Syahrin menutup buku ini dengan mengajak para pembacanya untuk berdamai dengan segala insecurity yang mereka rasakan. Melalui bab ini, penulis mengajak para pembaca untuk melihat insecurity dari sisi positifnya. Bahwa insecure tidak selamanya buruk. Insecurity justru memacu orang-orang yang merasakannya untuk terus meng-upgrade diri, hingga menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Penulis menutup buku ini dengan mengingatkan para pembacanya bahwa memang butuh waktu selamanya untuk bisa berdamai dengan diri sediri.
Itulah ulasan dari salah satu buku insecurity terbaik, Insecurity is My Middle Name karya Alvi Syahrin. Buku ini akan menjadi teman kamu dalam mengenali berbagai jenis insecurity dan menemanimu untuk berdamai dengan diri sendiri.
Baca Juga: Rekomendasi Buku Motivasi
Penulis: Maulida Rahma Susanti| Editor: Tiara Rahmayanti